Bursa saham Wall Street pada perdagangan hari ini 09 Oktober 2019 jatuh setelah laporan bahwa pemerintahan AS mewacanakan pembatasan aliran modal ke China.
Dikutip dari Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 180.94 poin atau 0,68% menjadi 26.297.08. Sementara, Indeks S&P 500 turun 28.20 poin atau 0,96 % menjadi 2,910.59 dan indeks Komposit Nasdaq melemah sekitar 80.04 poin atau 1,01 % menjadi 7.876.25.
Wacana pemerintahan AS yang akan membatasi aliran modal ke China membuat kekhawatiran baru. Laporan tersebut muncul ketika ketegangan kian memanas setelah AS memperluas daftar hitam perdagangannya untuk memasukkan perusahaan pengawas video China Hikvision (002415.SZ) dan pembuat peralatan pengawas Zhejiang Dahua Technology (002236.SZ).
Diskusi mengenai pembatasan modal difokuskan pada investasi yang dilakukan oleh pemerintah AS. Hal ini menambah pesimisme. Sementara itu, China pesimis akan harapan kesepakatan dagang menjelang pembicaraan perdagangan tingkat tinggi yang akan dimulai pada hari Kamis.
“Saya tidak berpikir ada harapan bahwa kita akan melihat adanya kesepakatan yang telah selesai dalam waktu dekat ini,” kata Scott Brown, kepala ekonom di Raymond James di St. Petersburg, Florida.
Lebih lanjut, “Untuk pasar, mungkin cukup hanya dengan melihat pemberhentian dalam eskalasi.
Tindakan AS yang telah menekan pemasok ke perusahaan-perusahaan China, saham Intel Corp (INTC.O) dan Nvidia Corp (NVDA.O) turun sebesar 1% dalam perdagangan premarket, sementara Ambarella Inc (AMBA.O) merosot sebesar 12%. saham Nektar Therapeutics (NKTR.O) anjlok 6,1% setelah Goldman Sachs menurunkan peringkat saham pengembang obat menjadi “jual.”
Saham China yang terdaftar di AS juga menurun, dengan Alibaba Group Holding (BABA.N), JD.com Inc (JD.O) dan Baidu Inc (BIDU.O) melemah sekitar 2% dan 2,6%.