Mata uang poundsterling pada perdagangan Rabu malam 24 Juli 2019, menguat terhadap dolar AS setelah Boris Johnson yang telah diumumkan sebagai pemenang menggantikan Theresa May untuk menduduki jabatan sebagai ketua partai Konservatif sekaligus perdana menteri Inggris.
Pounds menorehkan kinerja bullish untuk pertama kalinya sejak awal pekan. GBP/USD naik sebesar 0.5 persen dalam sehari dan tembus ke level 1.2505. Namun, posisi tersebut masih dekat ke level terendah tahun ini yang terus dibayangi oleh risiko politik.
Poundsterling tertekan minggu lalu karena beragam kekhawatiran pasar menjelang adanya pemilihan ketua Partai Konservatif. Namun, setelah Boris Johnson sukses memenangkan pemilihan kekhawatiran tersebut seolah memudar meskipun ketidakpastian politik Inggris sesungguhnya masih terus berlanjut.
Kabar yang beredar Johnson telah membuka pintu untuk berdiskusi dengan pimpinan partai Brexit, Nigel Farage. Empat partai paling dominan di Inggris (Konservatif, Liberal Demokrat, Labour, dan Brexit) yang masing-masing partai meraih suara di kisaran 20 persen yang dinilai berpotensi dapat menciptakan kondisi politik yang lebih stabil.
Selain itu, kenaikan poudsterling juga disinyalir adanya laporan bahwa Menteri Luar Negeri Portugal menyetujui untuk memerhatikan tuntutan PM Boris Johnson untuk menghindari No-Deal Brexit. Komentar tersebutdapat memperkuat indikasi Uni Eropa siap berkompromi dengan Inggris dalam memperbaiki draft kesepakatan brexit, khususnya tentang pasal-pasal mengenai perbatasan Irlandia.