Poundsterling Melemah dipicu Testimoni Gubernur Bank of England

Pasangan mata uang GBP/USD pada awal perdagangan sesi New York hari Rabu (26/6), Tertekan di kisaran 1.2691, setelah satu sesi dengar pendapat antara kedua pimpinan bank sentral Inggris dan anggota parlemen tentang kebijakan moneter dan prospek No-Deal Brexit. Gubernur Bank of England (BoE) Mark Carney, Mengatakan, suku bunga kedepan lebih mungkin untuk diturunkan daripada dinaikkan, jika Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa tanpa adanya kesepakatan apapun.

Pernyataan tersebut membuat Sterling tertekan terhadap sejumlah mata uang mayor. Mata Uang pouds juga masih anjlok dekat level terendah tahun ini versus Yen dan Euro, meskipun sempet naik tipis pada perdagangan sesi Eropa karena adanya peningkatan minat risiko pasar keuangan global.

Dalam acara jejak pendapat, Mark Carney menyatakan bahwa bank sentral tidak akan secara langsung menaikkan ataupun menurunkan suku bunga jika Inggris secara tiba-tiba keluar dari Uni Eropa tanpa adanya kesepakatan tertentu (No-Deal Brexit).

Pendapat tersebut diungkapkan setelah dicecar oleh anggota parlemen mengenai efek ketidakpastian brexit dan adanya skenario brexit yang bisa saja terjadi dalam beberapa bulan ke depan. Mark Carney menjelaskan bahwa BoE akan terus mengekspektasikan Inggris keluar dari Uni Eropa berdasarkan pada suatu kesepakatan tertentu.

Sementara itu, Mark Carney membeberkan pula sederetan efek dari ketidakpastian brexit. Antara lain, Pada pasar perumahan yang telah memburuk, sebagaimana yang sudah terlihat pada harga properti di London selama beberapa bulan terakhir. Peningkatan akan kekhawatiran terhadap No-Deal Brexit juga dapat berkontribusi pada angka penurunan investasi bisnis, sehingga merugikan performa ekonomi Inggris dalam jangka pendek.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment