Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris tidak dapat membiarkan dirinya didefinisikan semata-mata oleh Brexit, kata wakil Perdana Menteri Theresa May pada hari Minggu, ketika jajak pendapat menunjukkan kegagalan untuk meninggalkan Uni Eropa sesuai jadwal telah merusak dukungannya.
Otoritas May telah gagal tiga kali untuk mendapatkan kesepakatan keluar yang disetujui oleh parlemen dan janji untuk mundur setelah Brexit disampaikan, mendorong spekulasi tentang penggantinya dan kemungkinan pemilihan nasional.
Stabilitas politik Inggris yang dulu sangat berharga telah hilang, mengancam akan memecah Partai Konservatif dan lawan utama mereka, Perekonomian Inggris yang termasuk terbesar kelima di dunia itu menghadapi masa depan yang tidak pasti.
Tanpa konsensus di parlemen, semua hasil tetap mungkin terjadi dalam minggu-minggu atau bulan-bulan mendatang, keluar secara tidak teratur tanpa adanya kesepakatan atau malah sebaliknya meninggalkan Uni Eropa dengan kesepakatan, suara lain menyatakan apakah akan benar-benar terjadi keluar dari uni eropa atau tidak.
“Kita tidak boleh mendefinisikan diri kita sebagai partai Brexit,” kata David Lidington, menteri kantor kabinet dan secara efektif menduduki posisi kedua May.