Harga minyak pada Kamis Pagi 13 Januari 2022 menguat, didukung oleh pasokan yang lebih ketat dan ekspektasi bahwa lonjakan kasus virus varian Omicron tidak berpotensi menggagalkan pemulihan permintaan global.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 0,27% menjadi $82,89 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 0,11% menjadi $84,84 per barel.
‘Jerome Powell’ Ketua Federal Reserve AS mengatakan bahwa dia telah memperkirakan dampak ekonomi dari virus Omicron akan berumur pendek.
Powell juga menambahkan, Pada kuartal berikutnya setelah terjadi lonjakan kasus bisa sangat positif bagi perekonomian, Hal ini didukung oleh meredanya varian Omicron.
Permintaan minyak global pun telah pulih mendekati tingkat pra-pandemi, Sedangkan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang lebih dikenal OPEC+, Perlahan-lahan mulai mengurangi rekor penurunan produksi yang dibuat pada tahun 2020.
Adapun, Pemadaman yang terjadi baru-baru ini di Libya juga telah mendorong naiknya harga dan National Oil Corp menyatakan bahwa pihaknya telah menangguhkan ekspor dari terminal Es Sider.
Sementara itu, Persediaan minyak mentah AS menurut American Petroleum Institute(API) turun sebesar 1,1 juta barel pada pekan lalu, kurang dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 2 juta barel.