Indeks Dolar AS pada pertengahan sesi New York hari ini (1/5) merosot lebih dari 0.2 persen ke kisaran 97.32. Meskipun data ADP Nonfarm Employment Change melampaui ekspektasi, tetapi indeks PMI Manufaktur Amerika Serikat justru turun. Menjelang pengumuman pasca rapat dewan kebijakan bank sentral AS (Federal Open Market Committe/FOMC) nanti malam, pelaku pasar masih kekhawatir akan prospek pemangkasan suku bunga Fed.
Saat berita ditulis, Dolar AS terpantau anjlok terhadap sebagian besar mata uang mayor. EUR/USD naik 0.2 persen ke level 1.1240, USD/JPY melorot 0.2 persen ke level 111.18, Sementara GBP/USD meroket 0.4 persen ke kisaran 1.3085.
Menurut ISM, Pada bulan April 2019 PMI Manufaktur AS turun dari 55.3 menjadi 52.8, lebih rendah ketimbang estimasi awal pada kisaran 55.0. Komponen harga pada laporan tersebut juga mengendur dari 54.3 menjadi 50.0, padahal harapan sebelumnya naik jadi 54.5.
Menurut Automatic Data Processing (ADP), Pada bulan April sektor non-pertanian Amerika Serikat berhasil mencetak 275k pekerjaan baru. Angka ADP Nonfarm Employment Change tersebut lebih unggul rekor 151k pada periode sebelumnya, sekaligus lebih besar dibandingkan estimasi awal yang hanya 181k. Namun, laporan dari lembaga ISM mengenai Purchasing Managers’ pada Index (PMI) untuk sektor manufaktur Amerika Serikat justru turun.
Pokok dari kekhawatiran pasar bukanlah masalah ketenagakerjaan, melainkan laju inflasi AS yang mendadak turun. Dalam konteks ini, efek pelemahan pada komponen harga dalam sebuah laporan ISM menjadi lebih besar ketimbang prestasi pada data ADP. Apalagi, laporan indeks harga PCE Inti yang sudah dirilis pada awal pekan dianggap sangat mengecewakan.
Selanjutnya, Pelaku pasar dan trader akan menyoroti rilis berita pasca rapat FOMC pada Kamis dini hari. Meski suku bunga yang diperkirakan tidak akan diubah dalam keputusan rapat FOMC kali ini, tetapi ada kekhawatiran kalau mereka membuka pintu bagi dipangkasnya suku bunga dalam beberapa bulan ke depan. Selain itu, sejumlah analis menilai akan pentingnya para pejabat bank sentral AS mengenai adanya perlambatan laju inflasi AS yang saat ini terjadi meski pada pertumbuhan GDP tetap solid dan ketenagakerjaan semakin mendekati full-employment.