Perundingan kesepakatan perdagangan AS-China memicu kegelisahan atas pertumbuhan global, ditengah Harga minyak yang melemah Pada perdagangan hari ini Selasa (07/05). Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS berada di kisaran $ 61,43 per barel, turun 82 sen atau 1,32 persen. Sementara, Harga minyak mentah berjangka Brent berada pada $ 70,20 per barel, turun $ 1,00 atau 1,40 persen.
Presiden AS Donald Trump dalam twitternya mengatakan pada hari Minggu bahwa ia akan menaikkan besaran tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar dari sebelumnya 10 menjadi 25 persen pada hari Jumat, sehingga menyeret turunnya pasar saham Asia dan AS.
Pada sisi penawaran, pada pasar minyak Amerika Serikat telah memperketat sanksi ekspor minyak terhadap Iran dan berencana untuk meningkatkan akan kekuatannya di wilayah pengekspor minyak utama dunia.
Sanksi Amerika Serikat. Dalam setahun terakhir telah mengurangi separuh ekspor minyak mentah Iran dibawah 1 juta barel per hari (bph), dan pengiriman untuk para pelanggan diperkirakan turun sekitar 500.000 bph pada Mei karena diperketat sanksi.
Washington juga sudah menjatuhkan sanksi pada ekspor minyak dari Venezuela, anggota pendiri Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.
Dalam perkiraan, harga minyak mentah kedepan berpotensi lemah dengan terjadinya kembali ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Harga minyak AS diperkirakan bergerak menuju titik Support $ 60,90-$ 60,40, dan jika harganya malah sebaliknya mengalami kenaikan akan bergerak menuju titik Resistance $ 61,90-$ 62,40.