Harga minyak pada Senin petang 13 Juli 2021 melemah, di tengah masih berlanjutnya perselisihan produsen utama OPEC+ mengenai tingkat produksi pada Agustus dan seterusnya.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS merosot sebesar 0,43% menjadi $74,23 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 0,28% menjadi $75,35 per barel.
Perselisihan dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak dunia dan mitranya atau yang lebih dikenal OPEC+ mengenai tingkat produksi dari Agustus dan seterusnya masih terus berlanjut.
Penolakan dari Uni Emirat Arab terhadap perpanjangan selama delapan bulan yang diusulkannya guna pembatasan produksi OPEC+ mempertaruhkan perang harga, Seperti perang harga antara Arab Saudi dan Rusia, yang membawa harga minyak ke level buruk pada April 2020.
“Ketidakpastian menyelimuti pasar setelah kebuntuan OPEC+ atas peningkatan produksi di masa depan, Tanpa adanya kesepakatan, Sehingga pengurangan produksi untuk saat ini masih berlaku, yang membuat pasar semakin ketat di tengah permintaan yangterus meningkat, kata analis ANZ dalam catatan.
Namun, Penyebaran virus baru varian Delta dan rendahnya tingkat vaksinasi dapat mengancam pemulihan ekonomi global, Kata menteri keuangan dari Grup G20 pada hari Sabtu saat bertemu di Venesia. Seperti dikutip Investing.com
Meningkatnya jumlah kasus baru Covid-19 membuat beberapa negara memperketat pembatasan, Hal ini dapat menekan prospek permintaan bahan bakar.
Sementara itu, Investor masih mencerna data dari Badan Informasi Energi (EIA) AS dan American Petroleum Institute (API) tentang pasokan minyak mentah pada pekan lalu yang menunjukkan penurunan masing-masing sebesar 6,866 juta barel dan 7,983 juta barel.