Harga minyak pada Senin petang 5 Juli 2021 menguat, ditengah investor menunggu pembicaraan penting oleh OPEC+ menyusul ketidaksepakatan atas produksi yang dapat menyebabkan produsen-produsen utama memompa volume untuk merebut pangsa pasar.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS Senin petang menguat 1,56% menjadi $76,33 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 1,30% menjadi $77,16 per barel.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, yang lebih dikenal OPEC+, Pada Jumat memberikan pemungutan suara untuk menaikan produksi minyaknya sekitar 2 juta barel per hari. yang dimulai pada Agustus hingga Desember 2021 dan berencana memperpanjang pengurangan produksi yang tersisa hingga akhir 2022.
Akan tetapi, Uni Emirat Arab mengajukan keberatan atas hasil pemungutan suara tersebut, Perselisihan publik yang jarang terjadi antara anggota kelompok, menyebabkan jatuhnya harga seperti yang terjadi setelah perang harga pada tahun 2020 antara Arab Saudi dan Rusia. Kepentingan nasional juga semakin berperan, karena para pengguna minyak ingin melihat lebih banyak pasokan di pasar seiring pulihnya ekonomi dari pandemi Covid-19.
“Gagal dalam kesepakatan dapat memberikan keuntungan singkat ke pasar, kata ING Economics dalam sebuah catatan.
Namun, Secara realistis itu juga bisa menandakan awal dari akhir untuk sebuah kesepakatan yang lebih luas, dan risiko anggota mulai meningkatkan output, Tambah ING.
Sementara itu, Perusahaan-perusahaan energi di AS telah meningkatkan rig minyak dan gas alam untuk minggu ketiga dari empat terakhir.
Jumlah rig minyak dan gas, naik 5 menjadi 475 dalam sepekan hingga 2 Juli, terbesar sejak April 2020, kata Baker Hughes Co dalam sebuah laporan pada hari Jumat pekan lalu.