Harga minyak pada perdagangan kamis 25 Juni 2020 menguat, di tengah kekhawatiran bahwa lonjakan cepat kasus Corona yang dapat menghambat permintaan bahan bakar minyak.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS naik 12 sen atau 0,3 % menjadi $38,13 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka menguat 5 sen atau 0,1 % menjadi $40,36 per barel.
Aksi jual terjadi pada rabu setelah data pemerintah AS menunjukkan adanya kenaikan stok minyak mentah sebesar 1,4 juta barel, Kenaikan stok tersebut mendorong persediaan ke rekor tertinggi untuk minggu ketiga secara berturut-turut.
Di sisi positif, data AS menunjukkan adanya peningkatan yang sehat dalam permintaan bahan bakar bensin, kata kepala riset komoditas National Australia Bank, Lachlan Shaw.
Namun kekhawatiran gelombang kedua kasus terinfeksi baru corona di beberapa negara bagian AS, di mana sudah mulai di bukanya kembali karantina wilayah, dan penyebaran infeksi yang cepat di beberapa negara bagian diperkirakan akan menghambat permintaan bahan bakar.
California dan Florida telah mencatat kenaikan kasus tertinggi harian, sementara, Fasilitas Unit Gawat Darurat Houston telah mendekati kapasitas penuh. New York, New Jersey dan Connecticut memerintahkan bagi pendatang yang habis bepergian ke kawasan zona merah untuk melakukan karantina selama 14 hari.
Disisi lain, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan adanya 1,48 juta klaim pengangguran baru pada pekan lalu. Angka ini lebih buruk dari prediksi ekonom yang memperkirakan 1,35 juta klaim baru.