Harga Minyak pada hari Kamis 26 September 2019 naik dipicu adanya optimisme kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, meskipun harga minyak berada di bawah tekanan dari langkah Arab Saudi dalam memulihkan produksi dengan cepat setelah serangan pada kilang minyak miliknya.
Dikutip dari Reuters, Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 13 sen, atau 0,23 persen, menjadi $ 56,62 per barel.Smentara, Harga minyak mentah berjangka Brent naik 16 sen atau 0,26 persen berada di $ 62,55 per barel.
Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu memberi isyarat bahwa resolusi untuk perselisihan dengan China mungkin sudah dekat, yang pada akhirnya berpotensi meningkatkan permintaan bahan bakar.
Harga minyak juga dibebani oleh adanya pasokan minyak mentah AS secara tak terduga sebesar 2,4 juta barel dalam persediaan minyak mentah AS pekan lalu, dan pemulihan yang lebih cepat dari perkiraan produksi minyak Arab Saudi setelah sebelumnya drone dan rudal menyerang dua pabrik pengolahan minyak miliknya.
Pengekspor minyak utama terbesar dunia telah memulihkan kapasitas produksinya sebesar 11,3 juta barel per hari, sumber-sumber menjelaskan tentang operasi Saudi Aramco kepada Reuters.
Sementara, Pada hari selasa pasar global telah melemah setelah Trump mengkritik praktik perdagangan China di Majelis Umum PBB dan mengatakan ia tidak akan menerima “kesepakatan buruk” dalam negosiasi perdagangan AS-China.
China adalah importir minyak terbesar di dunia dan konsumen minyak terbesar setelah Amerika Serikat. Pasar hampir memangkas semua keuntungan sejak terjadinya serangan itu.