Harga Minyak Naik Dipicu Krisis Rusia-Ukraina dan Lockdown China

Harga minyak pada Rabu petang 11 Mei 2022 menguat lebih dari 3%, Karena sejumlah sentimen mulai dari kelanjutan krisis geopolitik antara Rusia dan Ukraina, serta adanya lockdown di China yang menekan permintaan minyak.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 4,20% menjadi $103,95 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 3,53% menjadi $106,08 per barel.

Pasar tengah menantikan rilis sejumlah data perdagangan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan ekonomi negara-negara besar atas gejolak harga komoditas ini.

Seperti, China akan mengumumkan harga minyak di tingkat industri, Sementara, Amerika Serikat akan mengumukan indeks harga konsumen (CPI) yang dapat mengukur tingkat inflasi mereka.

Sementara itu, Investor akan memantau pembacaan indeks harga konsumen bulan April pada Rabu waktu setempat sebagai pertanda kemungkinan inflasi akan mulai mereda, dengan ekspektasi menyerukan kenaikan tahunan 8,1% dibandingkan dengan kenaikan 8,5% yang tercatat pada bulan Maret.

“Ini tenang sebelum data inflasi besok, jadi ini memungkinkan istirahat untuk aset-aset berisiko, kata ‘Joe Manimbo, Analis Pasar Senior Western Union Business Solutions, di Washington, D.C.

“Tidak ada yang meningkat secara material dalam hal pertumbuhan global, kekhawatiran tentang China sehingga pasar hanya melihat ada kesempatan sebelum data inflasi besok dan ada sedikit posisi yang terjadi dan itu menguntungkan aset-aset berisiko, Tambah Joe.

Secara akumulatif, Harga minyak sepanjang tahun ini terbilang masih meningkat setidaknya sebesar 30%, Akibat gejolak isu agresi militer di Ukraina awal tahun ini yang mendongkrak harganya di tingkat global.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment