Harga minyak pada Rabu petang 27 Desember 2023 jatuh lebih dari 1%, ditengah gangguan pasokan di Laut Merah dan adanya potensi penurunan suku bunga AS pada tahun 2024.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS merosot 1,56% menjadi $74,39 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka turun 1,29% menjadi $79,81 per barel.
Gangguan pengiriman terjadi di Laut Merah yang berasal dari serangan terhadap kapal-kapal tangker oleh kelompok Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran, ini merupakan pendukung harga minyak dalam beberapa pekan terakhir. Karena konflik ini membuat penundaan pengiriman melalui Terusan Suez.
Konflik ini menunjukan tanda-tanda mereda, karena AS memberi tugas terhadap angkatan lautnya untuk menghadirkan perdamaian di wilayah tersebut.
Perang antara Israel dan Hamas yang merupakan inti dari serangan Houthi baru-baru ini juga terus berkecamuk, dan Israel akan terus terlibat dalam perang selama berbulan-bulan.
Sementara itu, Harga minyak juga didorong oleh potensi pemangkasan suku bunga AS pada tahun 2024, setelah data terbaru yang mengisyaratkan penurunan inflasi AS yang berkelanjutan. Suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan berpotensi meningkatkan permintaan minyak. Akan tetapi, kapan Federal Reserve AS berencana untuk mulai memangkas suku bunga masih belum pasti.
Adapun, Pemerintah AS telah menyelesaikan kontrak untuk membeli 3 juta barel minyak, yang bertujuan untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategisnya setelah cadangan tersebut berada pada posisi terendah hampir 40 tahun mendekati awal tahun baru ini.