Harga minyak pada Selasa 01 Oktober 2024 menguat, ditengah melemahnya pertumbuhan permintaan global. Hal ini mengimbangi kekhawatiran ketegangan Timur Tengah yang meningkat yang berpotensi mengganggu ekspor di wilayah penghasil utama.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) Berjangka AS menguat 4,88% menjadi $71,50 per barel. Sedangkan, Harga minyak Brent Berjangka naik 4,64% menjadi $75,02 per barel.
Pasar minyak berada di bawah tekanan akibat melemahnya permintaan global, terutama dari Tiongkok, yang merupakan negara importir minyak mentah terbesar di dunia
Data terbaru dari negara tersebut menunjukan selama lima bulan berturut-turut hingga September aktivitas manufaktur China telah menyusut, Hal ini meningkatkan kekhawatiran bagi pelaku pasar mengenai penurunan permintaan minyak.
Lonjakan harga minyak juga didukung oleh meningkatnya kekhawatiran keterlibatan Iran dalam konflik Timur Tengah. “Eskalasi serangan yang terjadi di wilayah tersebut dapat meningkatkan risiko gangguan pasokan dari produsen OPEC, menurut ANZ Research .
Sebelumnya militer Israel telah melakukan pemboman terhadap kelompok Houthi di Yaman pada hari minggu, berpotensi memperluas konflik terhadap sekutu Iran. Belum lama setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, yang menandai eskalasi konflik di Lebanon.
Menanggapi ketegangan yang terus meningkat, Menteri Pertahanan AS “Lloyd Austin” telah mengesahkan peningkatan kehadiran militer AS di Timur Tengah. Pentagon telah menyatakan bahwa AS siap untuk mempertahankan personil dan kepentingannya dari segala tindakan Iran, mitra-mitranya, atau proksinya.