Harga Minyak Bervariasi Akibat Dampak Virus Corona

Harga minyak pada perdagangan Kamis 13 Februari 2020 bergerak bervariasi imbas dari kekhawatiran berkurangnya permintaan akibat pembatasan perjalanan terkait wabah virus corona di China sebagai negara importir minyak terbesar dunia, melampaui ekspektasi pemotongan pasokan dari produsen utama.

Dikutip dari Reuters, Harga minyak mentah Minyak Brent Berjangka turun 6 sen, atau 0,1%, ke $55,73 per barel. Sementara, Minyak West Texas Intermediate (WTI) AS naik sebesar 5 sen, atau 0,1%, di $51,22 per barel.

Brent telah naik sebesar 3,2% pada Rabu sementara WTI naik sebesar 2,5% kenaikan pada hari rabu kemarin akibat dari perlambatan kasus virus baru di China, yang berpotensi meningkatkan harapan pemulihan permintaan.

Namun di Provinsi Hubei, pusat penyebaran wabah virus, mengatakan pada hari Kamis jumlah kasus baru yang dikonfirmasi 14.840 pada 12 Februari menjadi 48.206, dan kematian akibat virus juga naik dengan catatan harian sebanyak 242 orang menjadi 1.310 setelah tim medis mengubah metodologi diagnostiknya pada penderita.

Permintaan minyak di China, sebagai konsumen minyak mentah terbesar kedua di dunia, telah menurun disebabkan pembatasan perjalanan dari dan ke negara itu. Perusahaan penyulingan minyak di China, “China National Chemical Corp” mengatakan akan menutup pabrik yang memproduksi minyak sebanyak 100.000 barel per hari dan memotong jumlah pengolahan pada dua pabrik lainnya di tengah penurunan permintaan bahan bakar.

Disisi lain, Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya termasuk Rusia, yang dikenal sebagai OPEC+, mengintruksikan pada pekan lalu untuk mengurangi produksi tambahan sebanyak 600.000 barel per hari (bph) pada pengurangan 1,7 juta bph yang ada saat ini guna mengimbangi dampak kehilangan permintaan terkait virus ini.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment