Harga Emas Melemah, Trader Menunggu Sinyal Lanjutan Ekonomi AS

Harga emas melemah pada Senin petang 13 Februri 2023, Trader menunggu rilis data ekonomi AS dari data inflasi utama pada minggu ini sebagai pertanda kebijakan-kebijakan lanjutan Fed, Seiring meningkatnya ketidakpastian pemulihan ekonomi di China.

Harga Emas berjangka AS melemah sebesar 0,67% menjadi $1.861,90 per ons. Sedangkan harga Perak merosot 1,13% menjadi $21,828 per ons.

Pasar terus memantau prospek kebijakan-kebijakan moneter AS. Federal Reserve AS baru-baru ini memberi sinyal tentang rencananya untuk terus menaikkan suku bunga bahkan ketika inflasi sedang turun dalam beberapa bulan terakhir.

Angka inflasi indeks harga konsumen (IHK) yang rilis pada hari Selasa diperkirakan akan memberi tanda lebih lanjut mengenai di mana suku bunga AS berpotensi mencapai puncaknya. Meskipun angka inflasi diprediksi telah turun lebih jauh di bulan Januari dari bulan sebelumnya, inflasi masih berada di level yang relatif tinggi.

Kenaikan suku bunga sendiri sebagai pertanda buruk bagi emas dan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil. Kenaikan dolar, yang didorong oleh suku bunga yang lebih tinggi, juga berpotensi terhadap emas menjadi lebih mahal untuk dibeli, sehingga membebani permintaan.

Adapun, Kenaikan imbal hasil Treasury dalam jangka pendek juga menekan harga emas, pasalnya inversi kurva imbal hasil telah mencapai level terdalam sejak tahun 1980-an. Tren ini menandakan potensi resesi di negara dengan perekonomian terbesar di dunia tahun ini.

Sementara itu, Data Inflasi IHK China menunjukan kenaikan kurang dari perkiraan pada bulan Januari dan inflasi indeks harga produsen melemah lebih lanjut meskipun ada pelonggaran pembatasan anti-Covid.

Data yang lemah menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di China mungkin membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan, yang diakibatkan adanya peningkatan kasus Covid-19.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment