Harga Emas Diprediksi Tembus Mencapai 2.000 Dolar AS per ons

Harga emas pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu mencapai titik tertingginya sepanjang masa di tengah naiknya tensi AS versus China dan kekhawatiran yang berlarut-larut atas pandemi Covid-19.

Dikutip dari laman CNBC, harga emas menguat 0,4 % ke level $ 1.897,50 per ons, berdasarkan data CME Group.

Ketegangan kedua negara dengan perekonomian terbesar dunia antara AS dan China terus memanas pada pekan ini. Sebelumnya AS telah menutup konsulat China di kota Houston. China pun merespon dengan memerintahkan AS menutup konsulatnya di kota Chengdu. Awal pekan lalu.

‘Tensi antara AS dan China terus meningkat yang mendorong langkah risk off di pasar pada Kamis dan Jumat,” kata Analis pada UBS Global Wealth Management, Mark Haefele.

Lebih lanjut, Mark Haefele, mengatakan ketidakpastian politik akan bertahan sepanjang tahun ini yang berpotensi mendorong harga emas naik hingga ke level 2.000 per ons. Dalam pandangan kami pendorong utama harga emas adalah ketegangan geopolitik serta korelasi negatif suku bunga riil dan dolar AS.

Disisi lain, Pandemi Covid-19 yang bangkit kembali telah menggoyahkan perekonomian global. Beberapa negara telah menerapkan kembali pembatasan sosial. Data yang di rilis Universitas John Hopkins menunjukkan lebih dari 15 juta kasus virus covid-19 telah terkonfirmasi secara global.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment