Dolar Naik di Tengah Turunnya Poundsterling dan Wall Street

Kurs dolar AS pada perdagangan hari ini jum’at 26 Juli 2019, Menguat terhadap sejumlah mata uang utama lainnya. Sementara mata uang poundsterling justru turun. Melemahnya poundsterling dipicu terpilih Boris Johnson menjabat sebagai perdana menteri Inggris dan pemimpin Partai Konservatif yang baru pada Rabu membuat ketidakpastian Brexit.

Indeks Dolar AS Masih Lemah Menanti Hasil Perundingan Dagang

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,10 persen menjadi 97,8246 pada akhir perdagangan.

Terpilihnya Johnson menjadi perdana menteri Inggris yang baru dihadapkan pada batas waktu Brexit yang membayangi pada 31 Oktober 2019. Boris Johnson berpidato kepada bangsa Inggris bahwa dia berjanji untuk membawa negara Inggris keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober.

Pada akhir perdagangan euro naik menjadi 1,1144 dolar AS dari sesi sebelumnya di 1,1136 dolar AS, poundsterling Inggris turun menjadi 1,2450 dolar AS dari sesi sebelumnya di 1,2479 dolar AS. Sementara Dolar Australia melemah pada 0,6945 dolar AS dari sebelumnya di 0,6976 dolar AS.

Disisi lain, Bursa saham Wall Street mengalami penurunan tertekan oleh serangkaian laporan hasil laba sejumlah perusahaan besar yang lebih rendah dari perkiraan.

Dikutip dari Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 128,99 poin atau 0,47 persen, menjadi 27.140,98 poin. Indeks S&P 500 turun 15,89 poin atau 0,53 persen, menjadi 3.003,67 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup 82,96 poin atau 1,00 persen lebih rendah, menjadi 8.238,54 poin.

Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve yang akan diadakan minggu depan, juga menjadi pemicu turunnya wall street. Dari data ekonomi, klaim pengangguran awal AS tercatat 206.000 yang berakhir 20 Juli, turun sekitar 10.000 dari tingkat yang tidak direvisi minggu sebelumnya, Kata Departemen Tenaga Kerja pada Kamis 25 Juli 2019.

Klik icon dibawah untuk Membagikan Tulisan ini

Leave a Comment