Indeks dolar AS pada Senin petang 28 November 2022 melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, Setelah penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS, Sementara Pembatasan Covid yang ketat di China telah berdampak besar pada pertumbuhan ekonominya.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah sebesar 0,39% menjadi 105,502. Sementara, Pair EUR/USD menguat 0,72% pada 1,0470. Pair GBP/USD naik 0,05% menjadi 1,2097. dan Pair USD/JPY merosot 0,50% menjadi $138,41.
Ketua The Fed ‘Jerome Powell, pada hari Rabu akan berbicara di acara Brookings Institution mengenai prospek ekonomi AS dan pasar tenaga kerja, yang dapat memberikan pertanda tentang langkah kebijakan moneter AS kedepan.
Adapun, Perkembangan terbaru di China tampaknya tidak mampu menghalau penurunan dolar AS, yang bergerak turun dalam beberapa minggu terakhir. Seiring harapan bahwa The Fed akan segera memperlambat laju kenaikan suku bunganya, sebuah pandangan yang didukung oleh risalah pertemuan November Fed. dirilis pekan lalu.
Sementara, Pembatasan sosial yang lebih ketat di China telah berdampak besar pada perekonomian dan pemerintah China telah menerapkan berbagai langkah-langkah untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonominya.
“Perusahaan (di China) saat ini menghadapi penjualan ritel yang lebih lemah dari jumlah kasus Covid yang lebih tinggi dan penurunan harga rumah dari proyek rumah yang belum selesai, kata Iris Pang, kepala ekonom untuk China Raya di ING.
‘People’s Bank of China (PBOC), bank sentral negara tersebut Pada hari Jumat, mengatakan akan memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) untuk bank sebesar 25 basis poin (bps), dan efektif mulai 5 Desember.