Indeks dolar AS pada Senin 20 November 2023 melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, ditengah meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve AS telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunganya.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah 0,37% ke 103,415. Sementara, Pair EUR/USD menguat 0,27% ke 1,0936. Pair GBP/USD naik 0,25% ke 1,2492 dan Pair USD/JPY turun 0,88% menjadi $148,31.
Dolar dalam seminggu terakhir telah melemah, karena lemahnya data pasar tenaga kerja dan inflasi membuat investor memperkirakan ada peluang untuk the Fed menaikkan suku bunga dan bank sentral dapat mulai mengurangi suku bunga paling cepat pada bulan Maret tahun depan.
“Pelemahan dolar telah terjadi secara luas, yang berarti bahwa yen Jepang yang tidak diminati pun telah menemukan beberapa teman, Kata analis di ING, dalam sebuah catatan.
Fokus pasar saat ini sebagian besar tertuju pada notulen Fed pada rapat akhir bulan Oktober lalu sebagai pertanda mengenai kebijakan moneter yang akan datang, yang akan dirilis hari Selasa.
“Analis ING juga menambahkan, rapat ini adalah rapat dimana The Fed mempertahankan pengetatannya tetapi termasuk pengakuan dalam kondisi keuangan yang lebih ketat. Pasar juga tampaknya melihat beberapa berita utama yang dovish di sini dan ini dapat menjadi risiko tekanan yang negatif bagi dolar.
Sementara itu, People’s Bank of China mempertahankan patokan “loan prime rate” di dekat rekor terendah pada Senin. dan telah menyuntikkan likuiditas sekitar 80 miliar yuan ke dalam perekonomian.
Disisi lain, Para pembuat kebijakan di China menjanjikan lebih banyak dukungan kebijakan untuk sektor properti yang terkendala di negara tersebut, sebuah langkah yang membantu menopang kepercayaan terhadap salah satu industri terbesar di China.