Indeks dolar AS pada Senin petang 09 Januari 2023 melemah terhadap beberapa mata uang utama lainnya, setelah rilis data pekan lalu menunjukkan Federal Reserve dapat memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya melemah sebesar 0,75% menjadi 102,868. Sementara, Pair EUR/USD menguat 0,87% pada 1,0737. Pair GBP/USD naik 0,83% menjadi 1,2192. dan Pair USD/JPY merosot 0,09% menjadi $131,96.
Dua rilis data pada hari Jumat mengambaran ekonomi yang tumbuh dan bertambahnya pekerjaan, Akan tetapi aktivitas keseluruhan masih tertuju ke wilayah resesi, mendorong pedagang untuk menjual dolar terhadap berbagai mata uang.
Laporan ketenagakerjaan bulanan pada hari Jumat menunjukkan peningkatan jumlah pekerja non-farm payrolls dan perlambatan pertumbuhan upah, Hal ini termasuk berita baik bagi bank sentral AS.
Sedangkan laporan dari Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas di sektor jasa untuk pertama kalinya dalam kurun waktu 2,1/2 tahun mengalami kontraksi pada bulan Desember. PMI non-manufaktur ISM melemah 49,6, terlemah sejak 2009, tidak termasuk keruntuhan selama pandemi pada tahun 2020.
Namun, Data inflasi konsumen yang akan dirilis pada akhir pekan ini, menunjukan prospek tekanan harga masih menjadi pusat perhatian investor.
The Fed bulan lalu telah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, Setelah memberikan empat kenaikan 75 basis poin berturut-turut di tahun lalu tetapi masih ada kemungkinan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi lebih lama untuk meredam inflasi.