Indeks dolar AS pada Rabu petang 29 Juni 2022 menguat terhadap beberapa mata uang utama lainnya, ditengah investor mencari perlindungan yang aman akibat sentimen perlambatan ekonomi global.
Indeks dolar AS terhadap beberapa mata uang utama lainnya menguat sebesar 0,40% menjadi 104,675. Sementara, Pair EUR/USD melemah 0,45% pada 1,0471. Pair GBP/USD merosot 0,44% pada 1,2128. dan Pair USD/JPY naik 0,39% menjadi $136,64.
Dolar AS pada hari Selasa menguat pasca data kepercayaan konsumen AS mengalami penurunan ke level terendah 16 bulan pada bulan Juni, Seiring meningkatnya kekhawatiran inflasi tinggi yang berpotensi memperlambat ekonomi AS secara signifikan di paruh kedua tahun ini.
Imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun melemah lebih dari 1 basis poin, diperdagangkan di sekitaran 3,17%.
“Risiko resesi tetap akan memperkeruh DXY, tetapi tren naik jangka menengah yang lebih besar kemungkinan akan bertahan beberapa saat lagi, Ungkap Ahli Strategi Westpac dalam catatan klien, merujuk pada indeks dolar AS, yang bisa dilihat dalam kisaran bertahan saat ini dari $101 hingga $105.
“DXY kemungkinan tidak mencapai puncaknya sampai kita mendekati akhir dari siklus pengetatan Fed, tambah catatan tersebut.
Presiden Fed New York ‘John Williams dan Mary Daly, dari San Francisco juga mengatakan bahwa mereka harus meredam inflasi tetapi masih bersikukuh bahwa pendaratan mulus ekonomi masih mungkin dilakukan.
Sementara itu, China pada hari Selasa membuat langkah-langkah yang mengejutkan untuk memotong waktu karantina bagi pelancong yang datang menjadi tujuh hari dari sebelumnya 14 hari di fasilitas karantina pusat. Langkah tersebut meningkatkan harapan pasar atas strategi Covid-19 China ke yang lain yang dapat mengurangi kerugian ekonomi.