Dolar AS pada perdagangan Jum’at 28 Februari 2020 Melemah terhadap sekumpulan mata uang utama lainnya. Menguatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Fed telah membuat permintaan Dolar AS melemah. Bahkan saat ini para investor memprediksi pemangkasan suku bunga lebih cepat pada bulan April di banding prediksi sebelumnya pada bulan Juni. Pada pertemuan bulan April itu diprediksi bank sentral AS akan menurunkan suku bunga sampai 25 basis poin.
Dikutip dari Reuters, Indeks dolar AS jatuh ke kisaran 98.15 Terhadap semua pasangan mata uang mayor, kecuali Euro dan Yen Jepang, mencatat kinerja minus dalam perdagangan Jum’at (28/2).
Kemungkinan besar The Fed akan terus melakukan pemangkasan suku bunga hingga tiga kali dengan pemangkasan terakhir diprediksi pada Maret 2021 mendatang. Bukan hanya Fed saja, bahkan dikabarkan bank sentral Eropa juga akan memangkas suku bunga sebesar 10 basis poin pada pertemuan bulan Juli nanti.
Jejak pendapat yang dikutip Reuters menyebutkan peluang pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Eropa saat ini sampai 80 persen. Walaupun peluang pemangkasan ECB lebih besar dibandingkan Fed, tapi Dolar AS melemah diperdagangkan terhadap Euro. Penyebabnya adalah tingkat pemangkasan Fed jauh lebih besar dibandingkan dengan ECB.
Terlepas dari ekspektasi pemangkasan suku bunga yang berimbas pada pelemahan Dolar AS, pergerakan mata uang tersebut selanjutnya akan tergantung pada kondisi ekonomi yang masih terus di bayang-bayangi oleh wabah virus Corona. Semalam data dari AS mengenai pesanan barang tahan lama mengalami penurunan menuju ke -0,2 persen dari data sebelumnya di 2,9 persen.
Mengenai virus corona pemerintah Italia telah mengumumkan adanya kenaikan total akibat terinfeksi virus Corona dari 400 menjadi 528. Padahal, pekan lalu belum ada kasus sama sekali. Secara global jumlah kasus virus corona mencapai 81.406 kasus. Korban yang meninggal dunia telah mencapai sekitar 2.713 orang dan Beberapa negara anggota Uni Eropa lain juga melaporkan kemunculan kasus infeksi baru, termasuk Austria, Spanyol, Kroasia, dan Yunani. Kasus terduga COVID-19 juga muncul untuk pertama kalinya di negara bagian Claifornia, Amerika Serikat, pada hari Rabu.